Seperti halnya Jatuh Cinta itu yang saya rasakan ketika mengalami Sukacita. Jatuh Cinta dengan Tuhan, seperti halnya Jatuh Cinta kepada seorang kekasih.
Tuhan selalu ada untuk kita, dalam kondisi apapun itu, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita.
Seperti ada yang berbeda kita saya mengalaminya bersama Tuhan, tidak ada lagi kesepian yang menyelimuti.
Jika kita mendasarkan sukacita kita kepada manusia, lama kelamaan kita tidak akan bisa lagi merasakan itu. Manusia bisa mengecewakan, orang terdekat kita sekalipun pada suatu waktu bisa menyinggung perasaan kita tau membuat kita kecewa, tapi Tuhan tidak akan pernah mengecewakan kita.
Sukacita yang sejati sebenarnya berasal dari Tuhan, dan bukan dari manusia. Artinya, kita tidak harus menggantungkan kebahagiaan dan kegembiraan dalam hidup kita kepada manusia lain di sekeliling kita, atau pada keadaan kita saat ini, melainkan menggantungkannya kepada Tuhan, Tuhan kita yang tidak pernah mengecewakan anak-anakNya.
Hati kita bersukacita bukan tergantung dari orang lain atau situasi yang kita hadapi, tapi tergantung dari sejauh mana kita percaya pada Tuhan.
Masalah boleh hadir, tapi sukacita tidak boleh hilang karenanya.
Orang lain boleh saja membuat kita jengkel, tapi hal itu tidak boleh merampas sukacita dari diri kita.
Mengapa? Karena sukacita sesungguhnya berasal dari Tuhan, bukan dari orang atau situasi di sekeliling kita.
Siapapun orangnya, pada suatu kali bisa saja mengesalkan kita. Semua orang punya kelemahan masing-masing, baik dari sifat, perilaku, kebiasaan dan lainnya.
Tapi tidakkah mereka juga punya kelebihan sendiri-sendiri?
Mungkin dia bukanlah suami orang yang rapi, tapi dia setia dan begitu menyayangi kita.
Mungkin dia mendengkur, tapi itu karena ia mati-matian membanting tulang demi memenuhi kebutuhan anda.
Mungkin istri kita pada suatu ketika terlambat bangun dan menyiapkan sarapan, tapi tidakkah sahabat bahagia ketika melihat senyumannya menyambut saat pulang kerja?
Mungkin dia punya sifat cuek dan kurang romantis, tapi bayangkan hidup tanpa dirinya. Nobody's perfect, we all make mistakes.
Jangan dasarkan kepada kesalahan-kesalahan itu, tapi dasarkanlah pandangan sahabat pada semua yang yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji. (Filipi 4:8). Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersukacita, karena semua itu berasal dari Tuhan dan berada jauh di atas segala permasalahan atau orang-orang yang mengecewakan kita.
Maka Firman Tuhan berkata, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" (Filipi 4:4), "Bersukacitalah senantiasa." (1 Tesalonika 5:16). No matter what, come what may, percayalah bahwa kita punya Tuhan yang jauh lebih besar dari semua masalah, yang telah memberikan kita sukacita sejati terlepas dari apapun keadaan kita hari ini dan siapapun yang kita hadapi saat ini.
by. Melodi
Tuhan Yesus memberkati dan mengasihi kita..
Salam Kasih untuk Para Sahabat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar